Halo, pemirsah! Bertemu lagi bersama cewek pendiam dan lugu. Siapa lagi kalau bukan Bia. Biacocolate yang paling pendiam di seluruh jagat raya, dunai-akherat. Sudah deh, nggak usah pada protes! Akui saja kalau aku ini emang paling pendiam dan menggemaskan. Aduh, aku jadi nggak enak. Terharu, pemirsah. Tissue mana tissue!
Pemirsah, kalau disuruh bicara tentang masa kecil. Aku jadi bingung. Masalahnya, kenangan masa kecilku nggak ada tuh yang enak untuk diceritakan. Semuanya adalah cerita absurd yang sangat dilarang dibaca oleh seseorang yang sangat ngefans sama aku. Kenapa? Takutnya, para fans-ku satu per satu akan meninggalkanku sendiri bersama gerombolan kambing pak lurah.
Aku tidak bisa! Aku tidak bisa menceritakan ini kepada kalian! Please, jangan paksa aku! Aku tidak ingin menceritakannya! Ini sangat memalukan! Sungguh! Aku tidak ingin anakku kelak mengetahu mama-nya yang paling unyuk dan menggemaskan ini memiliki kisah yang sangat naas. Aku tidak ingin semua itu terjadi. Jangan tarik-tarik kolor pak lurah, deh! Kasihan! Dia Cuma punya kolor sebiji. Ngerti dikit, bisa kan? Cerita macam apa ini?
Pemirsah, pernah mengalami pengalaman yang sangat memalukan? Pasti pernah dong. Memalukan untuk diingat dan diceritakan kepada anak-cucu kita nanti. Sungguh! Rasanya tuh seperti meluncur bareng nenek gayung dan segera nyungsep di jamban terdekat. Sungguh memilukan! Sakit, pemirsah! SAKIT! Sungguh sakit! Jangan tanya mengapa, karena aku tidak tahu jawabannya. Kira-kira jawabnya A atau B? Lupakan!
Eh, pemirsah! Gimana perasaan kalian pertama kali menginjakan kaki di sekolah dasar? Kalau aku sangat senang! Senang loh rasanya aku sudah menjadi siswi sekolah dasar yang sangat unyuk dan menggemaskan. Mengingat saat itu membuat aku menjadi lebih muda. Berasa sudah tua saja!
Hari pertama sekolah, harus berbaris di luar kelas. Aku sangat unyuk dan menggemaskan berbaris sangat rapi dan selalu pamer senyum yang suangaaat muanis! Semanis anak kambing pak lurah. Luar biasa manisnya. Sampai-sampai lalat yang berkeliaran enggan menghampiriku. Sangat manis, bukan?
Aku berbaris sangat antusias. Dan tiba-tiba…
KENTUT!
BUSH!
BAU!
Aku yang sedang asyik nyengir langsung mati gaya. Bau apa ini, pemirsah! Temanku ada yang kentut! Argh! Aku sama sekali tidak memprediksi ini sebelumnya. Aku tidak pernah berpikir akan diketuti seperti ini. Ini sunggu memalukan!
Seketika tubuhku yang mungil. Dulu ketika aku masih SD, tubuhku mungil loh, nggak seperti saat ini yang sudah sangat besar dan gembrot. Aku dulu cacingan makanya kurus. Ya, lupakan masalah cacingan!
Tubuhku yang mungil terasa tidak ada beban. Pandanganku menjadi buram. Ada apa denganku? Apakah aku selama ini tertukar dengan kambing pak lurah? Ah! Ini tidak mungkin! Ini semua mimpi! Aku tertukar dengan kambing pak lurah yang sangat cantik. Sungguh beruntungnya aku. Terima kasih ya Tuhan. Terima kasih kepada orang tuaku dan semua teman-temanku yang sudah mendukungku selama ini. Eh? Apa banget coba?
Lanjut ke cerita! Aku lemah, Pemirsah! Seketika pandanganku menjadi gelap dan aku pingsan. Bayangkan Pemirsah, aku pingsan gara-gara kentut! Gara-gara KENTUT! KENTUT, Pemirsah! KENTUT! Sungguh, menyakitkan. Itu nggak elit banget pemirsah. Sama sekali nggak elit. Aku yang notabene-nya sangat unyuk, pingsan karena kentut. Gayung mana gayung!
Semua orang pada heboh. Hari pertama, aku dianterin mama. Jadi, mamaku ikutan heboh. Aku segera dibawa ke sebuah ruangan. Banyak ibu-ibu yang mengerubungiku. Berasa ikut PKK ya, Pemirsah. Aku jadi terharu. Aku bukan artis saja sudah dirubungi ibu-ibu seperti ini. Mau tahu kenapa? Tentu saja karena aku unyuk dan menggemaskan.
Hmm, sejak kejadian kentut itu, aku terkenal dengan sebutan NAKEN (Baca: aNAk KENtut). Sungguh memalukan, bukan? Sudah aku bilang, cerita ini tidak pantas diceritakan kepada anak dan cucu kita. Benar-benar sangat memalukan. Sudah dulu ya, Pemirsah. Aku mau ke rumah Ricky Harun. Papay.
Maaf, jika cerita di atas sangat absurd. Tujuannya adalah meng-absurd-kan cerita yang sudah absurd. Semoga yang membaca juga absurd. Sehingga kita menjadi absurd yang kekal dan abadi. Yeah! Hidupabsurd!
True Story ini hanya hiburan semata. Semoga terhibur dengan cerita non-fiksi ini. Amin!
Yang nggak suka, tolong, tinggalkan ciuman manis untuk kambing pak lurah. Terima kasih! Salam perkambingan!
0 komentar:
Posting Komentar